LCCM yang merupakan program secara nasional oleh Museum Nasional Dirjen Kebudayaan.
Sebagai event untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan anak sekolah tentang Museum.
LCCM merupakan singkatan dari Lomba Cerdas Cermat Museum sebagai salah satu program menarik dan bergengsi. Tentu tujuannya untuk menarik pengetahuan dengan pola lomba dari sekolah-sekolah (antar sekolah).
Kegiatan ini berjenjang dari tingkat Kabupaten Kota dengan memperlombakan SMP dan MTs dalam rangka persiapan mewakili Kabupaten Kota untuk tingkat Provinsi. Selanjutnya memasuki event tingkat Nasional.
LCCM 2022 Sulsel Evaluasi dan Kecermatan
Proses lomba yang dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, telah berjalan dengan baik. Hal itu karena Kepala Dinas Provinsi Sulsel telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan rekruitmen peserta didik setingkat SMP dan MTs dalam pemahaman mengenai Museum dan Kebudayaan.
Terdapat 20 sekolah setingkat SMP di Sulawesi Selatan mengikuti Event ini. Dan rata-rata dari mereka merupakan perwakilan Kabupaten dan Kota. Untuk memperebutkan posisi bergengsi menjadi juara 1.
Tentunya pertarungan ini disebut bergengsi sebab melihat judul “Cerdas dan Cermat Museum”, Yang mermakna bahwa yang juara pada prosesi ini adalah yang paling cerdas dan paling cermat.
Tema Kegiatan Cerdas Cermat Museum Sulsel
Dengan mengangkat tema kegiatan Generasi Tangguh Unggul dan Berkarakter. Tentunya Tema ini bukanlah sekedar tulisan dan kata tanpa makna. Bahwa hasil dari kesemua proses ini akan menciptakan persona yang memiliki ketangguhan dalam hal adaptasi. Serta Unggul dalam persaingan dan berkaratkter (mungkin maksudnya bermental juara).
Benar saja, bahwa pendidikan kita yang ada sekarang telah mengalami kemerosotan tajam. Pun juga menyebabkan proses belajar dengan motorik mengalami kemunduran yang tajam.
Sehingga tidak heran, kunjungan Museum kini semakin berkurang. Bisajadi karena kemajuan dengan internet yang kini menguasai seluruh sendi kehidupan masyarakat.
Kembali Ke kegiatan ini. Setelah kita membahas mengenai tema. Kegiatan ini merupakan kegiatan cerdas dan cermat. Yang cerdas dan yang cermat. Bahwa makna cerdas ketika kita melakukan translasi dalam hal proses adalah Memiliki makna analisis “benar”.
Kelemahan LCCM Disbudpar Sulsel 2022
Dengan memgambil tempat yang ada disekitar pantai Losari. Ikon ternama Kota Makassar, yakni dengan memposisikan pada Hotel Travellers Phinisi. Bertemu berbagai asal dan budaya yang berbeda pada kegiatan tersebut.
Antara peserta, pendamping dan penonton, seolah membaur satu sama lain. Semua merasakan suasana kekeluargaan dan kekerabatan. Jika dihubungkan dengan Budaya, maka suasana kekeluargaan sebagai orang Sulawesi Masih terasa.
Tampak anak sekolah usia belasan berjalan dengan menggunakan baju adat (baju bodo) Khas Sulawesi. Dengan sedikit membungkuk memohon dibukakan jalan. Sembari menyebutkan kata “tabe”.
Formulasi adat (ada’ (Makassar) /ade’ (Bugis) yang merupakan kultur budaya Bugis, Makassar, Luwu dan Toraja. Terasa pada kegiatan ini
Jika kegiatan ini untuk tujuan “pembelajaran” dan menghasilkan insan unggul. Tentu juga dengan persiapan pelaksanaan yang baik dan matang.
Sebagai salah satu penggiat budaya dan merupakan orang kecil dari daerah ini sangat mengapreasi kegiatan cerdas cermat tersebut.
Meski begitu terdapat beberapa evaluasi atas pelaksanaannya:
Ruangan Lomba Tidak Safety
Dengan menggunakan 9 sesi kualifikasi. Tentu kegiatan ini sangat melelahkan. Dan menguras energi. Akan tetapi tidak bermakna pelaksanaannya adalah asal jadi dan asal laporan pelaksanaan terisi.
Penyebutan ruangan lomba tersebut tidak safety, karena peserta lomba yang tidak ikut bertanding, bebas mengakses ruangan lomba.
Yang hal ini menyebabkan terjadinya kebocoran soal.
Maksudnya adalah misalnya sesi 1 yang berlomba adalah SMP A, B dan C. Akan tetapi dalam ruangan tersebut juga hadir SMP D, E dan F yang merupakan sesi 2.
Tentu hal ini menguntungkan bagi sesi berikut yang menonton pertandingan sebelumnya sebab alur pertanyaan kurang lebih memiliki soal yang sama. Dan atau makna soal yang sama.
Tidak tampak upaya panitia untuk melakukan seleksi bahwa yang berhak masuk ruangan hanya peserta lomba sesuai sesi dengan pendamping. Ini berlangsung mulai dari babak kualifikasi hingga final.
Bunyi Soal Tidak Cermat
Pada saat lomba terdapat beberapa kriteria soal jawab: Soal Wajib, Lempar Rebut dan Rebutan.
Dari Bank Soal yang ada terdapat beberapa soal yang memiliki makna sama. Baik dalam satu sesi maupun pada sesi sebelumnya.
Tentunya ini berkaitan dengan ruangan yang safety tersebut. Bahwa soal berulang adalah sesuatu yang memungkinkan untuk diperadakan.
Dengan syarat antara satu sesi dengan sesi lainnya tidak terjadi kebocoran soal. Jika saja soal bocor, maka pelaksanaan lombanya “tidak cermat”.
Juri Tidak Cerdas
Soal yang cermat tentu berkaitan dengan siapa yang membacakan soal tersebut.
Pada sub ini kami menyebut juri tidak cermat. Maksudnya beberapa pertanyaan, jika kami sebagai orang awam menganalisa. Justru juri tidak melakukan penajaman pertanyaan.
Sehingga sebenarnya bunyi pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan jawaban yang universal atau umum. Tapi kenyataannya, yang mereka (juri) butuhkan adalah jawaban spesifik.
Apakah pertanyaan salah?
Bisa jadi.
Akan tetapi yang perlu cermat melihat pertanyaan dan jawaban adalah juri yang sementara bertugas.
Contoh Soal Tentang Museum.
Dimanakah disimpan, benda-benda purbakala?
Kira-kira apa yang menjadi jawaban pembaca? Mungkin kita memiliki jawaban yang sama, yakni museum.
Akan tetapi ternyata jawabannya bukan demikian. Tapi lebih lanjut “Diruangan apa?”
Dan bukan hanya itu, juga terdapat beberapa pertanyaan yang tidak spesifik dan berbeda dengan jawaban.
Sehingga menjadi pertimbangan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel untuk melakukan evaluasi. Agar menghasilkan kegiatan sesuai dengan Tema Kegiatan.
Kita tentu berharap bahwa yang juara Provinsi pada tahun ini (SMP Terpadu Wahdah Islamiah) yang mewakili Sulsel. Akan mampu menaklukkan event Nasional LCCM 2022.
Hal Positif LCCM Sulsel 2022
Selain hal koreksi sebagaimana telah kami bahas sebelumnya, juga terdapat beberapa hal positif yang tentunya perlu mendapatkan apresiasi.
Panitia Pelaksana Yang Kompak
Terdapat panitia pelaksana kegiatan yang kompak dalam mengawal kegiatan tersebut. Melayani peserta dan sibuk berputar-putar mengatur tamu.
Juga ada yang sibuk jepret sana jepret sini. Krek! Sambil melemparkan senyum manis kepada peserta dan pendamping serta pengunjung.
Penginapan Untuk Peserta
Dari Sidrap, Soppeng, Bone dan sebagainya serta Makassar. Tidak perlu berpikir akan menginap dimana pada pelaksanaan kegiatan ini.
Panitia telah mempersiapkan penginapan, makan dan tidur perserta. Sehingga tidak akan bingung lagi mengenai akomodasi.
Kunjungan Ke Museum
Selain penginapan juga ada kegiatan mengunjungi Museum dan hal itu terfasilitasi oleh panitia dan pendamping kegiatan. Sehingga peserta memiliki kesempatan untuk melakukan kunjungan pada museum La Galigo demi menambah wawasan kemuseuman dari para peserta.
Menangnya SMP Wahdah dan Kalahnya SMP Negeri
Yang mewakili Sulawesi Selatan adalah SMP Terpadu Wahdah Islamiah, Mengalahkan SMPN 1 Makassar (Harapan 4), SMPN 1 Gowa (Harapan 3), SMPN 1 Bone (Harapan 1).
Maupun SMPN 1 Soppeng sebagai juara III. dan SMPN 1 Sidrap sebagai juara II. Bahwa pertandingan ini memposisikan beberapa sekolah unggulan dan Favorit Makassar, bahkan tidak lolos ke babak semi final. Seperti SMPN 2, 3, 5, 8 dan 9 Makassar.
Kita mengucapkan selamat bertanding kepada SMP Terpadu Wahdah Islamiah pada level nasional. Semoga saja mampu mempertahankan gelar juara. Yang selama perhelatan LCCM, Tidak pernah sekalipun Sulsel membawa pulang tropi Juara Pertama.
Sekaligus saran untuk kegiatan LCCM tahun depan 2023, jika saja event menarik ini dilaksanakan:
- Pemilihan Juri harus cermat dengan analisis soal yang baik,
- Proses seleksi babak penyisihan benar-benar safety sehingga menghasilkan luaran lomba yang berkualitas.
Demikian tulisan analisis ini, sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggara kegiatan cerdas cermat museum di Sulawesi Selatan. *) 085255759852